Saturday 27 February 2016

Motivasi Sukses – Kekuatan Doa season 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Jika pada artikel saya sebelumnya yang berjudul  Motivasi Sukses – Kekuatan Doa “kisah Ustad Yusuf Mansyur” saya menceritakan pengalaman dari ustad Yusuf Mansyur sendiri, maka pada artikel ini saya akan membahas dan menceritakan pengalaman yang pernah dialami oleh kerabat saya.
Saya mendapatkan dua orang nara sumber tetapi sebenarnya mereka memiliki dua cerita yang hampir sama dan juga sama-sama menginspirasi diri saya sendiri. Kisah yang pertama adalah kisah dari slah seorang teman kuliah saya. Dia bernama Okky Alriyanto, dia adalah teman saya kuliah satu kelas. Saat awal semester dia pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan dalam hidupnya yaitu pernah mendapatkan IPK yang kurang memuaskan dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Saat itu juga saya melihat dia cukup sedih karena hal tersebut. Lanjut ke semester selanjutnya aku melihat dia lebih bersungguh-sungguh lagi dan semakin rutin ibadahnya. Dan ternyata pada semester 2 itu dia mendapatkan IPK sesuai dengan yang dia harapkan yang otomatis lebih bagus dari IPKnya yang sebelumnya. Lalu karena saya penasaran dan ingin tau cara apa saja yang dia lakukan sihingga dia bisa menjadi lebih baik dari semester sebelumnya. Setelah bertanya-tanya dan diapun bercerita kalau dia sebenarnya terinspirasi oleh teman satu kostnya. Selama hidup di jember dan temannya itu membiayai hidupnya dengan jerih payahnya sendiri dan dia juga mengamalkan puasa daud. Dari situ Okky terinspirasi dan dia mempraktekkan pada dirinya dan selama semester 2 dia tidak pernah bolong untuk menjalankan puasa daud. Selain berpuasa dia memiliki doa khusus setelah sholat 5 waktu. Okky meminta kalau dia ingin mendapatkan IPK 3,00 di semester 2 ini. Doa itu adalah salah satu doa yang dia panjatkan saat setelah sholat wajib. Dan ternyata doanya terjawab setelah pngumuman nilai semester 2 dimunculkan, Okky mendapat IPK yang pas atau tidak lebih dan tidak kurang yaitu 3,00 sesuai dengan apa yang dia minta.
Untuk kisah yang selanjutnya ini juga hampir sama tetapi beda kasus. Cerita ini aku dapatkan dari temanku yang bernama Muh. Edison S. dia juga salah satu teman  kuliah tetapi beda jurusan. Edison berasal dari banyuwangi dan dijember dia tinggal di rumah kost. Setiap hari raya kurban dia tidak pernah pulang kerumah dan setiap kali lebaran kurban dia juga tidak pernah mendapatkan bagian daging kurban. Perlu diketahui kalau dia adalah satu penggemar tausiyah ustad Yusuf Mansur dan pada hari raya kal ini dia ingin mempraktekkan ilmu yang dia dapatkan dari video youtube tentang pengalaman ustad Yusuf Mansur dalam mengamalkan doa.
Singkat cerita pada lebaran kurban waktu itu dia menginginkan daging kurban karena selama 3 tahun berturut-turut dia tidak pernah mendapatkan daging kurban sama sekali. Pagi itu setelah sholat Ied di masjid dia melaksanakan sholat dhuha di kost-kostan dan dia memanjatkan doa agar ada orang yang mmberkan daging kurban kepadanya pada hari tersebut. Setelah dia melaksanakan sholat dhuha dia mendapatkan tanda-tanda kalau dia akan mendapatkan daging kurban. Tanda-tanda itu dia daatkan karena Ibu kostnya menyembelih kambing sendiri dan dia berfikir kalau dia pasti mendapat daging kurban, dan ternyata memang benar setelah selesa menyembelih di ditawari untuk mengambil daging kurban tersebut. Tetapi dalam hati temanku itu masih merasa kurang pas karena dia sebenarnya mengingnkan dagingnya sudah matang karena dia tidak punya peralatan untuk memasak. Saat itu waktu sudah menunjukkan masuk waktu dhuhur. Dia beranjak untuk segera sholat dan setelah sholat dia memanjatkan doa lagi agar dia mendapatkan daging yang sudah matang. Tak disangka dan tak diduga ternyataa ibu kost kembali menawari daging yang sudah matang.
Kisah yang ketiga masih dari temanku yang bernama Edison. Kali ini dia tetap mengandalkan doa untuk mnyelesaikan masalahnya. Suatu ketika dia diberikan tawaran untuk mengajar disalah satu sekolah sma yang ada di Jemberkarena guru yang asli sedang brangkt haji. Dalam hati dia berfikir bahwa ini adalah salah satu kesempatan karena dia juga sedang membutuhkan uang untuk biaya kehidupan selama di Jember. Setelah satu bulan menggantikan mengajar dia berharap kalau dia akan segera mendapatkan gaji, tetapi pada kenyataannya dia tidak segera mendapatkan gaji. Karena gaji yang tak kunjung cair dia memutuskan untuk meminjam uang kepada kerabat yang lain. Untuk membayar pinjamannya itu dia masih mengandalkan gaji dari mengajar itu tadi, tetapi setellah molor selama satu minggu gajinya tak kunjung cair juga, akhirnya dia mengadukan nasibnya itu pada Allah SWT. Dia mengadu kalau saat ini dia sedang membutuhkan uang untuk membiayai kehdupannya dan dia berdoa agar dia segera mendapatkan gaji. Beberapa hari setelah dia berdoa dia menunggu dan beberapa hari juga belum ada tanda-tanda kalau gajinya akan segera cair. Setalah agak lama menunggu tanda-tanda kalau dia akan mendapatkan gaji muncul. Suatu pagi hari dia bertemu dengan salah seorang kenalan guru di SMA tesebut dan beliau bertanya
Guru: ”Pak Edison apa sudah dapat uang bulanannya?”
Edison: belum bu masih belum dapat
Guru: sampean cba tanyakan ke TU Pak, karena harusnya gajinya sudah bisa diambil.
Edison: baik bu terima kasih infonya nanti akan saya tanyaakn ke TU.
Akhirnya siang itu juga Edison pergi ke TU untuk menanyakan gajinya dan ternyata gajinya memang sudah siap untuk diambil walaupun agak molr sedikit.
Dari kisah pertama kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika kita mminta A maka Allah akan memberikan A dan jika kita meminta B maka Allah akan memberikan B karena Allah tidak pernah memberkan suatu hal yang lebih ataupun kurang. Dari kisah yang kedua kita dapat menarik kesimpulna bahwa saat kita meminta kepada Allah maka mintalah suatu hal yang jelas baik itu jumlah, waktu, dan kondisi. Dan pada kisah yang ktiga kita harus berlaku istiqomah karena sang pelaku mengaku bahwa dia pernah melakukan suatu kesalahan kecil sehingga mengakibatkan doanya agak lama terkabul.
Itulah beberapa kisah yang memberikan contoh bahwa jika kita menginginkan sesuatu maka adukanlah itu kepada Allah sang maha pemberi, jika kita yakin bahwa orang yang akan kita mintai itu akan memberikan apa lagi kalau kita meminta kepada Dia sang maha pemberi. Itu saja yang bisa saya sampaikan pada artikel kali ini semoga bisa menjadi bemanfaat. 

Wassalamualaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment