Jika pada artikel saya sebelumnya
yang berjudul Motivasi Sukses – Kekuatan Doa “kisah Ustad Yusuf Mansyur” saya
menceritakan pengalaman dari ustad Yusuf Mansyur sendiri, maka pada artikel ini
saya akan membahas dan menceritakan pengalaman yang pernah dialami oleh kerabat
saya.
Saya mendapatkan dua orang nara
sumber tetapi sebenarnya mereka memiliki dua cerita yang hampir sama dan juga
sama-sama menginspirasi diri saya sendiri. Kisah yang pertama adalah kisah dari
slah seorang teman kuliah saya. Dia bernama Okky Alriyanto, dia adalah teman
saya kuliah satu kelas. Saat awal semester dia pernah mengalami hal yang kurang
mengenakkan dalam hidupnya yaitu pernah mendapatkan IPK yang kurang memuaskan
dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Saat itu juga saya melihat dia cukup
sedih karena hal tersebut. Lanjut ke semester selanjutnya aku melihat dia lebih
bersungguh-sungguh lagi dan semakin rutin ibadahnya. Dan ternyata pada semester
2 itu dia mendapatkan IPK sesuai dengan yang dia harapkan yang otomatis lebih
bagus dari IPKnya yang sebelumnya. Lalu karena saya penasaran dan ingin tau
cara apa saja yang dia lakukan sihingga dia bisa menjadi lebih baik dari
semester sebelumnya. Setelah bertanya-tanya dan diapun bercerita kalau dia
sebenarnya terinspirasi oleh teman satu kostnya. Selama hidup di jember dan
temannya itu membiayai hidupnya dengan jerih payahnya sendiri dan dia juga
mengamalkan puasa daud. Dari situ Okky terinspirasi dan dia mempraktekkan pada
dirinya dan selama semester 2 dia tidak pernah bolong untuk menjalankan puasa
daud. Selain berpuasa dia memiliki doa khusus setelah sholat 5 waktu. Okky
meminta kalau dia ingin mendapatkan IPK
3,00 di semester 2 ini. Doa itu adalah salah satu doa yang dia panjatkan
saat setelah sholat wajib. Dan ternyata doanya terjawab setelah pngumuman nilai
semester 2 dimunculkan, Okky mendapat IPK yang pas atau tidak lebih dan tidak
kurang yaitu 3,00 sesuai dengan apa yang dia minta.
Untuk kisah yang selanjutnya ini
juga hampir sama tetapi beda kasus. Cerita ini aku dapatkan dari temanku yang
bernama Muh. Edison S. dia juga salah satu teman kuliah tetapi beda jurusan. Edison berasal
dari banyuwangi dan dijember dia tinggal di rumah kost. Setiap hari raya kurban
dia tidak pernah pulang kerumah dan setiap kali lebaran kurban dia juga tidak
pernah mendapatkan bagian daging kurban. Perlu diketahui kalau dia adalah satu
penggemar tausiyah ustad Yusuf Mansur dan pada hari raya kal ini dia ingin
mempraktekkan ilmu yang dia dapatkan dari video youtube tentang pengalaman ustad Yusuf Mansur dalam mengamalkan doa.
Singkat cerita pada lebaran
kurban waktu itu dia menginginkan daging kurban karena selama 3 tahun
berturut-turut dia tidak pernah mendapatkan daging kurban sama sekali. Pagi itu
setelah sholat Ied di masjid dia melaksanakan sholat dhuha di kost-kostan dan
dia memanjatkan doa agar ada orang yang
mmberkan daging kurban kepadanya pada hari tersebut. Setelah dia
melaksanakan sholat dhuha dia mendapatkan tanda-tanda kalau dia akan mendapatkan
daging kurban. Tanda-tanda itu dia daatkan karena Ibu kostnya menyembelih
kambing sendiri dan dia berfikir kalau dia pasti mendapat daging kurban, dan
ternyata memang benar setelah selesa menyembelih di ditawari untuk mengambil
daging kurban tersebut. Tetapi dalam hati temanku itu masih merasa kurang pas
karena dia sebenarnya mengingnkan dagingnya sudah matang karena dia tidak punya
peralatan untuk memasak. Saat itu waktu sudah menunjukkan masuk waktu dhuhur.
Dia beranjak untuk segera sholat dan setelah sholat dia memanjatkan doa lagi agar dia mendapatkan daging yang sudah
matang. Tak disangka dan tak diduga ternyataa ibu kost kembali menawari
daging yang sudah matang.
Kisah yang ketiga masih dari
temanku yang bernama Edison. Kali ini dia tetap mengandalkan doa untuk
mnyelesaikan masalahnya. Suatu ketika dia diberikan tawaran untuk mengajar
disalah satu sekolah sma yang ada di Jemberkarena guru yang asli sedang brangkt
haji. Dalam hati dia berfikir bahwa ini adalah salah satu kesempatan karena dia
juga sedang membutuhkan uang untuk biaya kehidupan selama di Jember. Setelah
satu bulan menggantikan mengajar dia berharap kalau dia akan segera mendapatkan
gaji, tetapi pada kenyataannya dia tidak segera mendapatkan gaji. Karena gaji
yang tak kunjung cair dia memutuskan untuk meminjam uang kepada kerabat yang
lain. Untuk membayar pinjamannya itu dia masih mengandalkan gaji dari mengajar
itu tadi, tetapi setellah molor selama satu minggu gajinya tak kunjung cair
juga, akhirnya dia mengadukan nasibnya itu pada Allah SWT. Dia mengadu kalau
saat ini dia sedang membutuhkan uang untuk membiayai kehdupannya dan dia berdoa
agar dia segera mendapatkan gaji.
Beberapa hari setelah dia berdoa dia menunggu dan beberapa hari juga belum ada
tanda-tanda kalau gajinya akan segera cair. Setalah agak lama menunggu
tanda-tanda kalau dia akan mendapatkan gaji muncul. Suatu pagi hari dia bertemu
dengan salah seorang kenalan guru di SMA tesebut dan beliau bertanya
Guru: ”Pak Edison apa sudah dapat
uang bulanannya?”
Edison: belum bu masih belum
dapat
Guru: sampean cba tanyakan ke TU
Pak, karena harusnya gajinya sudah bisa diambil.
Edison: baik bu terima kasih
infonya nanti akan saya tanyaakn ke TU.
Akhirnya siang itu juga Edison
pergi ke TU untuk menanyakan gajinya dan ternyata gajinya memang sudah siap
untuk diambil walaupun agak molr sedikit.
Dari kisah pertama kita dapat
menarik kesimpulan bahwa jika kita mminta A maka Allah akan memberikan A dan
jika kita meminta B maka Allah akan memberikan B karena Allah tidak pernah
memberkan suatu hal yang lebih ataupun kurang. Dari kisah yang kedua kita dapat
menarik kesimpulna bahwa saat kita meminta kepada Allah maka mintalah suatu hal
yang jelas baik itu jumlah, waktu, dan kondisi. Dan pada kisah yang ktiga kita
harus berlaku istiqomah karena sang pelaku mengaku bahwa dia pernah melakukan
suatu kesalahan kecil sehingga mengakibatkan doanya agak lama terkabul.
Itulah beberapa kisah yang
memberikan contoh bahwa jika kita menginginkan sesuatu maka adukanlah itu
kepada Allah sang maha pemberi, jika kita yakin bahwa orang yang akan kita
mintai itu akan memberikan apa lagi kalau kita meminta kepada Dia sang maha
pemberi. Itu saja yang bisa saya sampaikan pada artikel kali ini semoga bisa
menjadi bemanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.